Massimo Moratti
1995 - 2004, 2004-sekarang
1995 - 2004, 2004-sekarang
Massimo Moratti lahir pada tanggal 16 Mei 1945 di sebuah
vila milik keluarga Moratti di Chiesanuova Bosco, dekat Verona. Massimo merupakan
putra keempat dari Angelo Moratti, yang menjadi presiden Inter Milan selama masa keemasan
Inter antara tahun 1955-1968. Sejak masa kanak – kanaknya, ia sering menemani
ayahnya menyaksikan Inter Milan bertanding, tidak heran kecintaan Massimo
Moratti terhadap Inter begitu besar.
Setelah ayahnya wafat, Massimo Moratti diawariskan sebuah
perusahaan penyulingan minyak di Italia. Massimo Moratti juga menjadi CEO dan
pemilik dari perusahaan Sarlux yang bergerak di bidang produksi listrik dan
limbah minyak.
Massimo Moratti mengambil alih jabatan presiden Inter
dari Ernesto Pellegrini pada tahun 1995. Dengan dana yang melimpah ditambah
sangat ambisiusnya Massimo Moratti untuk mengembalikan kejayaan Inter, para
pemain dan pelatih top didatangkanya ke Giuseppe Meazza. Nama – nama sekaliber
Ronaldo, Vieri, Roberto Baggio, dan Ivan Zamorano pernah didatangkanya ke Inter
Milan.
Namun harapanya untuk mengembalikan kejayaan Inter seperti
dimasa di kepemimpinan ayahnya tidak begitu saja terwujud, sejak musim 1995/96, diawal
masa kepemimpinanya hingga musim 2003/04 walaupun bermaterikan pemain - pemain top
dunia, Inter tidak sekalipun meraih gelar Scudetto ataupun Coppa Italia , gelar
yang terakhir Inter raih di akhir tahun 1980-an. Hanya satu piala UEFA di tahun
1997/98 yang sedikit mengobati kerinduan Massimo Moratti akan kejayaan Inter di masa lalu.
Karena jenuh dengan kegagalan – kegagalan yang terus
dialami Inter, Massimo Moratti mundur sebagai presiden Inter di tahun 2004, dan
posisinya digantikan oleh Giacinto Facchetti seorang Legenda Inter di masa
kempemimpinan ayahnya.
Massimo Moratti tidak benar – benar mundur sebagai
presiden Inter, ia tetap bekerja dibelakang Giacinto Facchetti. Banyak yang
berpendapat Giancinto Facchetti menjadi presiden hanyalah sebagai simbol,
sedangkan kebijakan – kebijakan tim secara keseluruhan masih dipegang oleh Massimo
Moratti. Perubahan tersebut ternyata berdampak positif, musim 2004/05 Inter
berhasil meraih Coppa Italia, dan dimusim 2005/06 Inter berhasil meraih Scudetto,
setelah Juventus dan AC Milan terkena sanksi, karena terlibat kasus pengaturan
score.
4 Sepetember 2006, Inter dirundung duka, sang presiden
Giacinto Facchetti menghembuskan nafasnya yang terakhir, jabatan presiden Inter
pun kembali diambil alih oleh Massimo Moratti. Dimulailah masa keemasan Inter
dibawah kepemimpinan Massimo Moratti, 5 gelar Scudetto secara beruturut – turut
dari musim 2004/05 hingga 2009/10 berhasil diraih Inter, ditambah 3 Coppa Italia, dan
puncaknya adalah ketika Inter berhasil meraih gelar Liga Champions 2009/2010.
Selama memimpin Inter, Massimo Moratti diperkirakan telah
mengeluarkan dana sekitar € 600 juta pada bursa transfer, Pembelianya yang
fenomenal adalah ketika membeli Christian Vieri sebesar € 48.000.000. Inilah beberapa pemain bintang yang dibawanya berkostum Inter:
Ivan Zamorano
|
Gabriel Batistuta
|
Luis Figo
|
Veron |
Zlatan Ibrahimovic |
Eto’o |
Sneijder |
Forlan |
Moratti juga dikritik dengan kebijakanya yang gemar
menggonta – ganti pelatih. Dari Roy Hodgson, Marcello Lippi, Marco Tardelli,
Hector Cuper, Alberto Zaccheroni, Rafael Benitez, Leonardo, Gasperini, dan Ranieri
pernah merasakan pengalaman yang kurang menyenangkan di Inter, ketika dipecatnya. Hanya Mancini dan Mourinho yang bernasib baik. Roberto Mancini pun
nasibnya tidak terlalu baik, walaupun berhasil mengantarkan Inter meraih
Scudetto dan Coppa Italia dirinya tetap dipecat Massimo Moratti karena
gagal membawa Inter meraih Liga Champions.
Roy Hodgson
|
Marcello Lippi
|
Marco Tardelli
|
Hector Cuper
|
Alberto Zaccheroni
|
Roberto Mancini
|
Jose Mourinho
|
Rafael Benitez
|
Leonardo
|
Gian Piero Gasperini
|
Ranieri
|
Andrea Stramaccioni
|
Banyak yang menyimpulkan kegagalan Inter di musim 2011/12
karena kegagalan kebijakan transfer pemain Inter di bursa transfer. Regenerasi
tim yang terlambat membuat Inter penuh sesak dengan pemain – pemain yang sudah uzur.
Kini berkaca pada kegagalan di musim 2011/12, Moratti berencana meregenerasi
skuad Inter ditambah rencananya untuk membuat stadion baru bagi il Nerazzurri. Kini
kita tunggu apa saja yang akan opa Massimo Moratti lakukan demi kemajuan Inter.
Giacinto Facchetti
2004 - 2006
Giacinto Facchetti adalah sesosok
Legenda di Inter Milan, hidupnya ia habiskan untuk membesarkan nama Inter, baik
sebagai pemain, direktur teknik, hingga presiden klub ia lakukan untuk Inter
Milan. Facchetti lahir di Treviglio pada tanggal 18 Juli 1942.
Giancinto Facchetti merupakan bagian
dari tim Inter ketika Inter merajai Eropa di tahun 1963 hingga 1965. Selama
bermain di Inter Facchetti mempersembahkan 4 gelar Scudetto, 2 Piala Italia dan
Piala Intercontinental. Ia juga berhasil mencatatkan rekor baru menjadi bek
pertama yang berhasil mencetak 10 gol di Liga Italia.
Facchetti adalah seorang pemain yang
pantas dijadikan sebagai panutan pemain lainya, tidak heran dia mengemban ban
kapten selama bermain di Inter. Seorang pemain bertahan yang tangguh dan tidak
mengenal kata kompromi dalam menjegal lawan.
Di tahun 1978, Facchetti memutuskan
untuk berhenti sebagai pemain sepakbola professional. Dirinya tidak begitu saja
meninggalkan dunia sepak bola. Beberapa jabatan penting di Inter pernah ia
jabat. Dari manajer, direktur teknis, anggota dewan, duta besar Inter untuk
seluruh dunia dan wakil presiden.
Puncaknya di tahun 2004 ketika Massimo
Moratti menunjuknya untuk menggantikanya sebagai presiden Inter. Pergantian
tersebut tenyata membawa angin segar bagi Inter Milan, setelah puasa gelar
dalam beberapa musim, di musim 2004/05 Inter berhasil meraih gelar Coppa Italia.
Di musim keduanya sebagai Presiden klub, Inter berhasil meraih Scudetto.
Walaupun banyak yang berpendapat
jabatanya sebagai presiden klub hanya sebagi simbol semata, perananya cukup
penting dalam memotivasi pemain, ditambah dengan pengalamanya sebagi pemain Inter
di masa keemasan Inter dulu, ia berhasil mengembalikan mental juara para pemain
Inter.
Duka mendalam bagi Inter Milan
|
Setelah lama berjuang melawan penyakit
kanker pankreas yang menggerogoti tubuhnya akhirnya ia menyerah, pada 4 September 2006
Facchetti menghembuskan nafas terakhirnya, Ia meninggalkan rasa cinta yang
begitu dalam untuk Inter Milan. Bagi klub ia menjadi legenda yang sulit untuk
dilupakan. ADDIO FACCHETI ….
Nama sebuah taman yang diberi nama
sama dengan namanya
|
Ernesto
Pellegrini
1984 - 1995
Ernesto Pellegrini
adalah seorang pengusaha sukses dibidang kuliner, Pellegrini SpA perusahaan
yang dibesarkanya menjadi sebuah perusahaan besar di Italia. Ernesto Pellegrini
memulai karirnya sebagai akuntan di sebuah perusahaan yang bernama Bianchi,
kemudian ia menjadi manajer dibagian makanan catering.
Melihat peluang bisni yang menggiurkan dalam bidang makanan, pada yahun 1965 Ernesto
Pellegrini mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner, ditambah
dengan usaha - usaha lainya membuat Ernesto Pellegrini menjadi salah satu orang
terkaya di Italia pada saat itu.
Dengan modal uang
yang melimpah, pada tahun 1984 ia membeli seluruh saham Inter, otomatis jabatan
presiden Inter dari Ivanoe Fraizzoli berpindah ke dirinya. Ernesto Pellegrini
tidak sedikit mengeluarkan uang untuk mendatangkan pesepakbola dunia ke Inter
Milan.
Dibawah kepemimpinanya,
Inter membeli Rummenigge, Matthaeus, Klinsmann dan Brehme yang akan menjadi
bagian penting Inter ketika meraih Scudetto di musm 1988/89, ditambah 2 gelar
Piala Super Italia di tahun 1989 dan 1991. Setelah dua puluh enam tahun tanpa
gelar di kompetisi Eropa, pada tahun 1990, Inter berhasil meraih Piala UEFA
setelah mengalahkan AS Roma di final.
Andreas Brehme, Giovanni
Trapattoni, Lothar Matthaus,
Jurgen Klinsmann
|
Trofi terakhir yang Inter
raih di bawah kepemimpinanya adalah Piala UEFA di tahun 1994 setelah Inter
mengalahkan Salzburg di final. Kebijakan – kebijakan transfer yang ia lakukan
patut untuk diacungi jempol. Pemain dan pelatih yang ia datangkan ke Inter rata
– rata memberikan kontribusi positif bagi Inter. Di tahun 1995 ia melepaskan
jabatanya dan digantikan oleh Massimo Moratti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar