Striker yang
bertinggi badan 1,90 m ini lahir di Santiago del Estero pada 10 Oktober 1974.
Julio Cruz memulai karirnya di Banfield
pada tahun 1993, awal karirnya sebagai pemain sepakbola terjadi dengan tidak
sengaja, Cruz muda berkerja sebagai tukang kebun Banfield, ketika tim junior
Banfield sedang bertanding mereka kekurangan satu pemain karena cidera, pelatih
Banfield junior saat itu Oscar Lopez meminta Cruz untuk menggantikanya,
disitulah bakat Cruz sebagai calon pemain besar terlihat, Banfield langsung
mengontraknya selama 3 tahun. Semenjak itulah Cruz memiliki julukan “El Jardinero” (si tukang kebun) karena
dari tukang kebun ia berhasil menjadi pesepakbola profesional.
berkostum Banfield |
Selama tiga musim
ia berkustom Banfield, Cruz bermain di dalam 65 pertandingan dan berhasil
mencetak 16 gol. Semusim kemudian ia pindah ke River Plate, dalam satu musim ia
berhasil mencetak 17 gol. Penampilan gemilangnya bersama River Plate membuka
jalanya untuk berkarir di eropa. Di tahun 1997 ia dikontrak salah satu klub
besar di Belanda yaitu Feyenoord Rotterdam. Tiga musim di Feyenoord Cruz
mencetak 44 gol, catatan yang cukup mengesankan bagi seorang striker.
berkostum River
Plate
|
berkustum Feyenoord
|
Di tahun 2000 Cruz
memutuskan untuk menjajal liga italia. Ia bergabung dengan salah satu klub
medioker di Italia, yaitu Bologna. Kedatanganya di Bologna tidak begitu
diinginkan oleh para pendukung Bologna, bahkan pada awal musim ia sering
dikritik fans dan media, karena minimnya
gol yang ia cetak. Kritikan – kritikan tersebut ia jawab dengan penampilanya
yang bagus, walaupun jarang mencetak gol, penguasaan bolanya yang baik dan visi
bermainya yang sangat baik membuatnya kerap menjadi pengatur serangan Bologna,
bahkan ia sering menjadi penentu kemenangan Bologna.
berkostum Bologna
|
Pada tahun 2003,
Cruz meninggalkan Bologna untuk bergabung dengan Inter Milan. Cruz didatangkan
untuk menggantikan Crespo yang bergabung dengan Chelsea. Debut pertamanya di
Inter ia lakoni ketika Inter melawan Siena pada 14 September 2003. Cruz sering
menjadi penentu kemenengan Inter ketika melawan tim – tim besar seperti AC
Milan dan Juventus. Cruz pun kerap kali mencetak gol – gol indah dari esekusi
tendangan bebas. Selama berkustom Inter, Cruz membawa Inter meraih 4 gelar Scudetto,
2 Coppa Italia, dan 3 Supercoppa Italia.
ketika berkostum Inter
|
Pada musim 2009/10
Inter mendatangkan Samuel Eto’o dan Diego Milito, ditambah semakin matanganya
Mario Balotelli membuat peluang Cruz sebagai striker utama semakin kecil, oleh
karana itu ia memutuskan untuk hengkang ke Lazio. Karirnya berakhir di akhir
musim 2009/10, karena ia mengalami cidera parah Lazio memutuskan untuk memutus
kontraknya, tak lama berselang Cruz memutuskan untuk gantung sepatu, berakhir
pulalah karir panjang “El Jardinero”.
akhir karirnya di Lazio |
Karirnya di timnas
Argentina tidak segemilang karirnya di level klub, ia kalah bersaing dengan
striker – striker tajam Argentina lainya,Cruz tercatat hanya memiliki 20 caps
dan 4 gol untuk Argentina, puncak karirnya di timnas Argentina adalah ketika ia
menjadi bagian dari timnas Argentina di Piala Dunia 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar