...new season, new hope, and new spirit...

"Bobo" Vieri

Lahir di Bologna, Italia, kemudian keluarganya pindah ke Australia pada 1970-an, ke daerah yang ada di pinggiran Wetherill Park di Selatan-Barat Sydney. Ayahnya, Roberto Vieri pernah bermain untuk klub sepak bola yang ada di Sydney yaitu Marconi Stallions. Vieri di juluki "Bobo" oleh ayahnya yang dibawa sepanjang karirnya.

Bobo Vieri 

Selama berada di Australia, Vieri menggemari dua olah raga yaitu sepak bola dan kriket, olahraga yang masih dia lakukan hingga hari ini. Dia menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia akan senang bila menjadi pemain kriket profesional. Saudaranya, Massimiliano Vieri, juga seorang pemain sepakbola profesional dan sempat bermain untuk tim nasional Australia pada tahun 2004. Vieri sempat bermain untuk tim Juniors Marconi ketika ia masih kecil, tetapi keluarganya segera pindah kembali ke Italia.



Vieri memulai karirnya bermain di Stallions Marconi. Kemudian bobo pindah ke Torino dan di klub yang berasal dari Turin itu Bobo merasakan bermain untuk pertama kalinya di Serie A. Vieri tampil enam kali di liga maupun di Coppa Italia. Vieri menjadi bagian tim ketika Torino menjadi runner up di Piala UEFA 1992 , walaupun lebih sering duduk di bangku cadangan. Pada bulan November 1992, ia dijual ke klub Serie C, Pisa Calcio, dan mencetak dua gol. 

Berkostum Torino

Semusim kemudian, Bobo pindah ke Ravenna di Seri B, dan mencetak 12 gol. Dia kemudian dijual ke Venezia di Seri F, mencetak 11 gol. Langkah besar dalam karirnya ketika Bobo “muda”, pindah ke Atalanta di mana ia mencetak tujuh gol. Awal kegemilangan karinya dimulai ketika ia diboyong oleh Juventus di musim 1996-97. Dia membuat 23 penampilan dan mencetak delapan gol di Serie A, dan enam gol dalam sepuluh laga di kompetisi Eropa, Bobo menjadi topscorer bersama untuk Juventus musim pada itu bersama dengan Alen Bokšic. 

Berkostum Juventus
Vieri melanjutkan petualanganya , kali ini ke ranah Spanyol untuk bergabung dengan Atletico Madrid. Dia mencetak 24 gol dalam 24 penampilan di La liga untuk Atlético (dan tambahan lima gol dari tujuh penampilanya di kompetisti Eropa), Bobo meraih gelar el Pichichi, sebagai pencetak gol terbanyak La liga. Setelah Piala Dunia 1998., Ia pindah ke Lazio, di mana ia tampil luar biasa di musim pertamanya dengan mencetak 12 gol di Serie A dan satu gol di Eropa dengan membawa Lazio meraih Piala Winners. Tapi itu semua berubah ketika ia diboyong oleh Inter yang saat itu dibawah kepemimpinan presiden Massimo Moratti yang sangat ambisius. Kepindahan Vieri ke Inter Milan menjadi transfer termahal pada saat itu, diperkirakan nilai transfernya sebesar £ 32 juta. Menurut rumor yang beredar, Vieri memilih nomor punggung 32 di Inter sebagai refleksi dari harga transfer kepindahanya ke Inter.

Berkostum Atletico Madrid


Bersama Ronaldo

Di Inter, Vieri menjadi duet di lini depan yang sangat berbahaya dengan Ronaldo , tetapi karena keduanya sering mengalami cedera, mereka sering tidak dapat bermain bersama. Bobo tampil mengesankan pada beberapa musim pertamanya di Inter , tetapi seringnya ada pergantian pelatih, Inter tidak mampu meraih Scudetto. Di bawah kepelatihan Héctor Cuper yang sangat disiplin , Bobo dan Inter tampil baik dan berpeluang meraih banyak gelar. 



Hector Cuper

Vieri dijadikan on target di dalam skema menyerang dalam setiap pertandingan. Bobo mencetak 22 gol dalam 25 pertandingan di musim 2001-02 dan Inter nyaris meraih Scudetto sebelum pada pertandingan terakhir dikalahkan Lazio. Musim berikutnya di Serie A Bobo meraih Capocannoniere dengan mencetak 24 gol dalam 23 penampilan. Selain itu, ia mencetak 3 gol di Liga Champions dan menjadi duet lini depan yang menjanjilkan bersama Hernán Crespo. Dia mencetak dua gol Inter dalam laga perempat final Liga Champions ketika mengalahakan Valencia. Vieri menderita cidera parah saat leg kedua menghadapi Valencia yang menyebakan Bobo tidak dapat bermain ketika Inter di kalahkan rival satu kota AC Milan pada babak semifinal Liga Champions.

Cidera ketika melawan Valencia
Tahun berikutnya, Cuper dipecat karena pada beberapa pertandingan awal musim Inter mengalami kekalahan dan digantikan oleh Alberto Zaccheroni. Vieri memiliki hubungan yang kurang baik dengan Alberto Zaccheroni yang menyebabkan Bobo jarang dimainkan. Selain itu Bobo merasa kesal ketika duet di lini depanya Crespo di Lepas Inter ke Chelsea, dan penampilan bobo menjadi buruk. Ketika Roberto Mancini menggantikan Zaccheroni pada musim panas 2004, Vieri diduetkan dengan Adriano. Jelas banyak yang mengetahui setelah menderita cedera parah saat melawan Valencia karir Vieri mulai meredup dan tidak setajam dulu lagi di mulut gawang lawan.

Bersama Hernan Crespo
Pada Juli 2005, Vieri dan Inter sepakat untuk mengakhiri kontraknya dengan klub. Tidak lama berselang Bobo di kontrak oleh rival sekota Inter yaitu AC Milan, banyak para interisti yang menganggap kepindahanya itu sebagai sebuah pengkhianatan. Tetapi Bobo tidak bertahan lama di Rossoneri karena hanya sedikit kesempatan bermain yang ia dapatkan setelah hanya enam bulan di AC Milan, Bobo bergabung dengan Monaco klub asal Perancis untuk mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak agar mendapatkan tempat di timas Italia untuk Piala Dunia 2006 . Namun, ia mengalami cedera lutut serius saat bermain untuk Monaco pada 2006, yang membutuhkan operasi dan penyembuhan yang sangat lama sehingga impianya untuk bermain di piala dunia 2006 pun kandas.


Saat di AS Monaco


Akhir karirnya di Atalanta

Pada tanggal 6 Juli 2006, Bobo menyetujui kontrak satu tahun dengan Sampdoria, namun tak lama secara mengejutkan tanpa alasan yang jelas Sampdoria memutus kontrak Vieri, Bobo kembali ke Atalanta pada 29 Agustus 2006, Bobo menandatangani satu tahun kontrak dengan upah hanya senilai € 1.500 per bulan. Vieri mencetak 2 gol dalam 7 penampilan, termasuk salah satu golnya yang spektakuler dari jarak jauh. 



Pada Juni 2007, Atalanta mengumumkan mereka memilih untuk tidak memperpanjangan kontrak Vieri. Pada 30 Juni Bobo menandatangani kontrak satu tahun dengan Fiorentina. Dia diperkenalkan secara resmi kepada pers pada 21 Juli 2007. Satu tahun berselang Bobo kembali ke Atalanta. Namun, Atalanta dan Vieri menyepakati untuk mengakhiri kontraknya, setelah hanya sembilan kali bermain untuk Atalanta. Bobo menyatakan pensiun sebagai pesepakbola professional pada 20 Oktober 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar