...new season, new hope, and new spirit...

Pemain Bintang Yang Gagal Bersinar di Inter (part 1)


Roberto Carlos (1995/1996)


Roberto Carlos da Silva Rocha lahir 10 April 1973 di Garça, São Paulo, Brazil, lebih dikenal hanya sebagai Roberto Carlos, adalah bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Brazil. Carlos melakukan debut pertamanya bersama tim samba pada tahun 1992 dan merupakan anggota tim nasional Brasil di tiga Piala Dunia, ketika mencapai final pada Piala Dunia 1998 dan ketika Brazil menjuarai Piala Dunia 2002. Carlos dikenal mempunyai tendangan bebas yang sangat keras dan akurat. Roberto Carlos termasuk 125 pemain terbaik dunia berdasarkan pilihan legenda hidup Pelé pada Maret 2004.


Roberto Carlos di tim Samba Brazil




Goal Goal Roberto Carlos di Inter Milan


Setelah hampir menandatangani kontrak untuk bergabung dengan Middlesbrough pada tahun 1995, Roberto Carlos lebih memilih pindah ke Inter Milan. Roberto Carlos bermain satu musim untuk Nerazzurri. Roberto Calos mencetak 30 kali penampilan di liga , dan 2 kali penampilan masing masing di Coppa Italia dan kompetisi eropa. Roberto Carlos total mencetak 7 gol selama di Inter.




Roberto Carlos selama  di Inter Milan


Secara mengejutkan di akhir musim Roberto Carlos di lego ke Real Madrid, banyak yang bertanya tanya alasan kepindahan Roberto Carlos ke Real Madrid. 


Pada tahun 2005 pertanyaan itu akhirnya terjawab , dalam wawancara dengan FourFourTwo dalam edisi Mei 2005, Roberto Carlos berbicara mengenai kepindahanya ke Real Madrid, ketika di Inter dia terlibat perselisihan dengan pelatih Inter pada saat itu Roy Hodgson. Roy Hodgson, menginginkan dia bermain agak ke depan, tetapi Roberto Carlos lebih nyaman bermain sebagai bek kiri. Akhirnya Roberto Carlos meminta kepada Massimo Moratti (pemilik Inter Milan) agar dilepas ke klub lain.



Ketika di Real Madrid Roberto Carlos menjadi salah satu bek kiri terbaik di dunia dan menjadi bagian El Real ketika menjadi juara empat kali liga Spanyol , tiga trofi Liga Champions, dan dua Piala Intercontinental.


Adrian Mutu (2000)



Konfrensi pers kedatanganya  di Inter bersama Ivan  Cordoba
Mutu bergabung dengan Inter di paruh musim 1999/2000 , Di debutnya bersama Inter Mutu langsung memberikan kontribusi ketika mencetak gol kemenangan Inter saat mengalahkan AC Milan 3-2 di Coppa Italia padahal Mutu hanya bermain 9 menit.




Adrian Mutu Selama di Inter



Namun, Mutu gagal menunjukan penampilan terbaiknya di Serie A, setelah hanya bermain sepuluh laga di Serie A. Mutu kalah bersaing dengan Ronaldo dan Vieri yang saat itu menjadi andalan Inter di lini depan. Akhirnya pada akhir musim Mutu pindah ke Verona.

Di Verona karir mutu mulai membaik , Mutu berhasil mencetak 16 gol dan mulai menjadi striker yang diperhitungkan di Serie A , Mutu sempat berpetualang ke Parma dan Chelsea , namun karirnya meredup ketika terkena sanksi FIFA akibat penggunaan dopping , kontraknya diputus Chelsea dan terkatung – katung di Juventus akhirnya Mutu menemukan penampilan terbaiknya lagi ketika di Fiorentina , sebelum akhirnya pindah ke Cesena.

Matias Almeyda (2002-2004)





Matías Jesús Almeyda lahir 21 Desember 1973 adalah pesepakbola berdarah Argentina. Almeyda dijuluki El Pelado "si botak" sangat ironis karena Almeyda selalu berambut gondrong. Pada musim panas 2002, Almeyda diboyong Inter dengan ditukar Vratislav Greško. Almeyda sempat membuat gol spektakuler saat Inter berhadapan dengan Newcastle di Liga Champions. 



Goal Almeyda ketika Inter vs Newcastle
Liga Champions
2002/2003


Almeyda Selama di Inter


Di Inter penampilan Almeyda tidak begitu istemewa , di mana ia hanya bermain 27 laga di Serie A selama 2 musim. Padahal selama bermain di Lazio dan Parma Almeyda menunjukan peforma yang gemilang. Almeyda berhasil membawa Lazio dan Parma meraih gelar Scudetto dan Piala Winners.


Setelah meredup bersama Inter , Almeyda bergabung bersama Brescia sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali merumput di Liga Argentina, dan pada akhir Juni 2011 di umurnya yang ke – 37 Almeyda memutusan untuk pensiun sebagai pesepak bola profesional. 

Robbie Keane (2000/2001)



Robbie Keane lahir pada 8 Juli 1980 di Tallaght, Dublin, Irlandia, putra dari Robert Senior dan Ellie Keane. Ia memulai karir sepak bolanya  tim junior Dublin Crumlin United FC.


Marcello Lippi yang saat itu menjadi pelatih Inter Milan memboyong  Keane  ke Inter dengan nila transfer £ 13.000.000.  Lippi mengatakan "Inter, perlu melakukan kebijakan peremajaan tim, dengan memboyong para pemain muda, dan Keane adalah pemain muda terbaik yang pernah saya lihat.” 


Namun , mimpi Keane untuk bersinar di Italia segera terhenti ketika Lippi dipecat. Lippi digantikan oleh, Marco Tardelli, yang sering membangku cadangkan Keane.

Keinginan Keane untuk lebih mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak akhirnya membuat Keane meminta klub untuk meminjamkanya ke Leeds United, setelah hanya 14 kali tampil dengan mencetak tiga gol untuk Inter di semua kompetisi.

1 komentar:

  1. saya masih ingat saat pertama sekali Lippi memasukkan Robie Keane saat melawan Lazio untuk perebutan piala super italy. Dia melakukan tendangan volli dari sisi kiri saat kiper lazio maju ke depan dan bola pun masuk ke gawang... Walau Inter kalah, namun itu adalah debut terindah yang masih saya ingat

    BalasHapus