...new season, new hope, and new spirit...

Pemain Bintang Yang Gagal Bersinar di Inter (part 3)


Nwankwo Kanu 1996/1999

Lahir di Owerri 1 Agustus 1976, Nigeria, Kanu memulai karirnya di klub liga Nigeria yaitu Federation Works, setahun kemudian ia pindah ke Iwuanyanwu Nationale. Setelah tampil memukau bersama Nigeria pada Kejuaraan Dunia U-17, Kanu diboyong ke negara kincir angin, Belanda, setelah Ajax Amsterdam menebusnya dengan nilai transfer sebesar € 200.207.047 pada tahun 1993. Namun Kanu baru melakoni debutnya di Ajax setahun kemudian. Di Ajax Kanu mencatatkan 54 pertandingan dan 25 gol. Kanu ikut berperan membawa Ajax menjuarai Liga Champions 1995 setelah mengalahkan AC Milan di final.



Karena performanya yang bagus di Ajax, Inter Milan tertarik mendatangkanya ke Giuseppe Meazza, dan pada tahun 1996 akhirnya Kanu berhasil didatangkan dari Ajax dengan nilai transfer sekitar $ 4.700.000. Sebelum bergabung dengan Inter, Kanu harus membela timnas Nigeria pada Olimpiade, ia menjadi kapten tim dan berhasil membawa Nigeria menjuarai turnamen tersebut, di semi final Kanu mencetak 2 gol ketika Nigeria berhasil menumbangkan favorit juara saat itu Brazil. Karena prestasinya tersebut Kanu menjadi Pemain Terbauk Afrika untuk tahun 1996. Namun, setelah kembali dari Olimpiade, ketika menjalani tes kesehatan di Inter, Kanu divonis memiliki masalah di jantungnya yang cukup serius, yang memaksanya harus menepi selama 5 bulan dari lapangan hijau karena harus menjalani operasi untuk mengganti katup aorta jantungnya pada November 1996.



Karena masalah jantung tersebut Kanu tidak mampu menunjukan performa yang baik selama di Inter, dari tahun 1996 sampai 1999 Kanu hanya bermain sebanyak 12 pertandingan dengan 1 gol. Ia hanya menjadi penghangat bangku cadangan Inter, ia pun tidak berperan penting ketika Inter berhasil meraih Piala UEFA di tahun 1998. Sangat jauh dengan raihanya bersama Ajax, 4 gelar Liga Belanda, 1 gelar Liga Champions, 1 gelar Piala Super Eropa, dan 1 gelar piala Intercontinental. Pada bulan Februari 1999, karena penampilanya yang tidak kunjung membaik Inter melegonya ke Arsenal dengan nilai transfer sebesar £ 4.150.000. Di Arsenal Kanu menemukan kembali pernampilan terbaiknya, ia berhasil memberikan banyak gelar bagi Arsenal.

Kalah bersaing dengan Ronaldo 



Marco Delvecchio 1991/1992 - 1994/1995

Marco Delvecchio lahir April 7, 1973 di Milan, Italia. Mantan pesepakbola yang pada masa jayanya merupakan salah satu pemain yang diperhitungkan di Italia. Marco Delvecchio merupakan pemain didikan Inter Primavera, ia dipromosikan ke tim utama Inter pada musim 1991/92 dan bermain didalam 4 pertandingan Serie A. Karena dianggap belum matang di usianya yang masih cukup muda, untuk menambah jam terbangnya ia secara berturut turut dipinjamkan ke Venezia dan Udinese dari tahun 1992 hingga 1994.



Setelah menimba ilmu di beberpa klub, pada musim 1994/1995 Marco Delvecchio ditarik kembali ke Inter, ia bermain sebanyak 33 pertandingan dan hanya berhasil mencetak 5 gol. Untuk seorang striker hanya mencetak 5 gol di dalam 33 pertandingan merupakan catatan yang buruk. Marco Delvecchio dianggap gagal di Inter dan tidak masuk di dalam rencana kedepan Pelatih Inter saat itu Roy Hodgson.



Merasa disishkan dan tidak dibutuhkan lagi di Inter Marco Delvecchio memutuskan untuk meninggalkan Inter dan bergabung dengan AS Roma pada tahun 1995. Seakan ingin membuktikan klub terdahulunya Inter Milan keliru ketika melepasnya ke AS Roma , ia bermain apik bersama AS Roma, dan puncaknya ia berhasil membawa AS Roma meraih Scudetto 2000/01. Mungkin saat itu Masimmo Moratti menyesal melepasnya ke AS Roma.




Leonardo Bonucci 2005/2009


Leonardo Bonucci lahir 1 Mei 1987, Bonucci memulai karirnya di Viterbese tetapi kemudian dipinjamkan ke Inter Milan pada musim panas tahun 2005. Ia bermain pada sejumlah pertandingan pra-musim Inter Milan. Dia kemudian menjadi anggota Primavera Inter U-20. Bonucci melakoni debutnya di Serie A pada pertandingan terakhir Inter di musim 2005/06, melawan Cagliari. Pada akhir musim, Inter mempermanenkan statusnya di Inter. Namun karena kalah bersaing dengan Samuel, Cordoba, dan Matterazi, Bonucci hanya menjadi pemain pelapis. Dia hanya beberapa kali memperkuat Inter di Coppa Italia.



Pada bulan Januari 2007, karena dianggap gagal dan sulit berkembang di Inter, 50% dari kepemilikan kontraknya  dijual kepada Treviso. Padahal kegemilanganya sudah terlihat ketika ia bersama tim Primavera Inter berhasil menjuarai Kompetisi U-20, namun karena tim utama Inter penuh sesak dengan pemain bertahan yang berstatus pemain bintang, membuatnya sulit untuk menembus tim utama Inter. Pada tanggal 1 Juli 2007, Bonucci resmi menjadi pemain Treviso. 

Perayaan kemenangan setalah menjuarai kompetisi U- 20
bersama tim primavera Inter 


Di Treviso, Bonucci lebih banyak mendapatkan kesempatan bermain di tim utama, ia bermain di dalam  20  pertandingan di Serie B. Pada Juni 2008, Inter membeli kembali Bonucci dengan kepemilikan penuh tetapi ia tetap dipinjamkan ke Treviso. 8 Juni 2009 Bonucci bersama Robert Acquafresca, Bolzoni, dan Riccardo Meggiorini menjadi pemain yang ditukar dengan Thiago Motta dan Diego Milito yang didatangkan Inter dari Genoa. 



Tak lama di Genoa, Bonucci dipinjamkan ke Bari. Dan pada musim 2009/10 Bonucci bergabung dengan Juventus. duetnya bersama Chiellini di Juventus menjadi pertahanan terbaik di Italia, karirnya bersama tim nasional Italia pun ikut menanjak, Bonucci selalu menjadi stater dalam setiap pertandingan. Puncaknya pada musim 2011/12 ketika Inter mengalami kertepurukan dan krisis bek tenggah yang tangguh, Bonucci berhasil membawa Juventus meraih scudetto. Sungguh ironis, pemain yang terabaikan di Inter, namun meraih kegemilanganya di rival abadi Inter yaitu Juventus. 


Mikael Silvestre 1998/1999

Mikael Silvestre Samy atau lebih dengan Mikael Silvestre lahir pada 9 Agustus 1977 di Chambray-lès-Tours, Perancis. Silvestre mulai bermain sepak bola di salah satu klub amatir yaitu Urmatullah Ahmadi di daerah Tours, di Lembah Loire. Ayahnya Franck, berasal dari Guadeloupe, yang merupakan seorang pemain sepakbola amatir. Untuk lebih mengasah kemampuanya Silvestre menimba ilmu di Rennes Football Academy di Brittany dan memulai karir profesionalnya ketika membela Rennes di Liga Perancis pada musim 1995/96. 



Penampilanya yang menawan bersama Rennes ternyata menarik minat Inter untuk memboyongnya, dan di musim 1997/98  Silvestre resmi bergabung dengan Inter Milan. Namun sayang kegemilanganya di Rennes, sedikitpun tidak terlihat ketika dirinya membela Inter. Dalam semusim ia hanya memperkuat Inter dalam 18 penampilan liga dan hanya 6 pertandingan di kompetisi Eropa. Silvestre dianggap sulit beradaptasi dengan gaya sepak bola Italia.



Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 10 September 1999 Manchester United secara resmi mendapatkanya dengan nilai transfer sekitar £ 4.000.000. Berbanding terbalik dengan keadaanya ketika bersama Inter di Inggris, bersama MU dirinya menjadi pemain andalan Sir Alex di lini belakang MU, ia berhasil meraih banyak gelar bersama MU, 5 kali juara Liga Inggris, 1 Liga Champions, 1 Piala FA, 1 Carling Cup, 1 Intercontinental Cup dan 2 kali meraih Community Shield. Pemain yang meredup bersama Inter namun bersinar ketika beragam Manchester United. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar