...new season, new hope, and new spirit...

Samir Handanovic


Samir Handanovic lahir di Ljubljana , Yugoslavia (sekarang Slovenia) pada 14 Juli 1984. Handanovic memiliki darah Bosnia dari ke dua orang tuanya. Ia memiliki sepupu yang juga berprofesi sebagai pesepakbola profesional, yaitu Jasmin Handonovic. Handanovic menikah dengan Zoja Trobec yang merupakan mantan pebasket wanita di Slovenia, mereka berdua memiliki seorang anak yang diberi nama Alen.

Handanovic bersama Zoja
Karir sepakbolanya ia rintis dari tim junior Domžale di tahun 2002. Setahun kemudian ia dipromosikan ke tim utama Domžale, dan bermain sebanyak tujuh pertandingan. Sempat dipinjamkan ke Zagorje Handanovic diboyong ke Italia oleh Udinese pada tahun 2004 ketika usianya baru menginjak 20 tahun.

Handanovic berkostum Domžale
Untuk menembus tim inti Udinese Handanovic mesti rela dipinjamkan ke beberapa klub seperti Treviso, Lazio, dan Rimini. Di Riminilah kemampuanya mulai dilirik. Ia menjadi kiper terbaik kedua di Serie B setelah Buffon. Berkat penampilan gemilangnya di Rimini, Udinese pun menarik kembali Handanovic dari masa pinjamanya.

Ketika bergabung dengan Rimini
Handanovic berhasil menggeser kiper utama Udinese pada saat itu Morgan De Sanctis. Ia Mampu membawa Udinese menjadi tim yang diperhitungkan di Serie A. Penyelamatan – penyelamatanya di muka gawang Udinese seringkali menjadi penentu kemenangan Udinese. Karena itulah pada musim panas 2012 Inter Milan memboyongnya ke Giusepe Meazza. Inter harus mengeluarkan mahar sebesar € 11 M untuk mendapatkan jasanya.

berkostum Udinese
Kedatanganya ke Inter langsung memakan korban. Julio Cesar yang sebelumnya menjadi kiper yang tak tergantikan di Inter harus tergeser olehnya. Julio Cesar pun akhirnya hengkang ke QPR. Namun Inter tak salah mendatangkan Handanovic. Ia menjadi pemain kunci Inter di musim 2012/13 banyak penyelamatan gemilang yang ia lakukan. Handanovic diperkirakan akan menjadi kiper legendaris di Inter seperti Zenga, Pagliuca, Toldo dan Julio Cesar.

Menjadi andalan di Inter



Video – Video Penyelematan Gemilang 
Dari Handanovic


Milan 0-1 Inter (8/10/2012) Liga Italia Pekan ke-7


FC Internazionale meraih kemenangan tipis 1-0 atas AC Milan dalam Derby Della Madonnina yang berlangsung di San Siro, Senin (8/10) dini hari WIB.

Gol tunggal dicetak Walter Samuel lewat sundulan kepala pada menit keempat.


Dengan kemenangan ini, Nerazzurri berhasil masuk ke posisi empat besar dengan mengumpulkan 15 poin dari tujuh pertandingan, hanya kalah selisih gol dari Lazio di peringkat ketiga. Sementara Rossoneri harus tertahan di peringkat ke-11 dengan baru mengumpukan tujuh poin.

Babak Pertama


FC Internazionale tampil cukup bagus di awal babak pertama. Mereka langsung menggebrak pertahanan lawan. Terbukti dengan gol cepat yang dicetak Walter Samuel pada menit keempat usai menerima tendangan bebas Esteban Cambiasso. Sambil menjatuhkan diri, Samuel menyambar umpan itu dengan sundulan kepala.



Tertinggal, AC Milan berusaha mengejar gol, namun tetap saja beberapa kali usaha mereka mengurung pertahanan lawan mampu dimentahkan.


Tekanan justru dilancarkan Inter. Cassano men-dribble bola dan berusaha mengatasi perlawanan Daniele Bonera, namun gagal memenuhi target. Giliran Milito yang melepaskan sepakan ke arah gawang, yang masih mampu diblok pemain bertahan Milan.



Pada menit ke-17, Bonera berusaha memanfaatkan bola rebound hasil sepakan salah seorang pemain Inter dari situasi sepak pojok. Sepakannnya masih menjauh dari gawang sehingga terbuang sia-sia. Lima menit berselang giliran El Shaarawy yang memiliki peluang. Menerima umpan matang, dengan sekali memutar badan, ia melepaskan tendangan keras, namun masih bisa ditangkap Samir Handanovic.

Milan terus berusaha menggempur pertahanan lawan. Kerjasama apik sempat diperagakan Bojan, El Shaarawy, dan Urby Emanuelson. Namun, tetap saja gol belum kunjung datang.

Kevin-Prince Boateng bahkan memiliki peluang emas pada menit ke-36. Tinggal berhadap-hadapan dengan kiper Handanovic, pemain asal Ghana itu justru tidak mampu mengarahkan bola dengan baik. Sepakannya masih melebar di sisi gawang.

Tiga menit kemudian, Montolivo mampu menyarangkan bola ka gawang Samir Hancanovic. Namun, wasit menganulirnya karena Emmanuelson sudah lebih dahulu melakukan pelanggaran.

Jelang babak pertama akan berakhir, AC Milan terus mengurung pertahanan lawan. Emmanuelson melakukan pergerakan berbahaya ke dalam kotak penalti. Ia kemudian berusaha mengirim umpan kepada El Shaarawy, namun sudah ada Andrea Ranocchia yang menghalau bola. Bojan juga sempat melepaskan shooting, namun masih bisa dimentahkan Handanovic.

Pertandingan babak pertama berlangsung cukup keras, terbukti dengan empat kartu kuning yang keluar dari saku wasit  P. Valeri, masing-masing untuk Boateng, Philippe Mexes, Nigel De Jong (AC Milan), dan Yuto Nagatomo (Inter).

Babak Kedua



Kerugian didapat FC Internazionale pada menit ke-47 karena Nagatomo harus diusir dari lapangan usai mendapat kartu kuning kedua akibat melakukan handball saat ingin menghalau bola sundulan El Shaarawy

Keunggulan jumlah pemain ingin dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi kubu AC Milan. Montolivo melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, namun bola masih melambung tinggi di atas mistar gawang.

Pada menit ke-63, sebuah peluang berbahaya mengancam pertahanan Inter. Diawali dengan pergerakan Bojan di sisi kanan kotak penalti yang melepaskan umpan ke depan gawang, bola sempat disundul Ranocchia. Bola mengarah kepada Boateng yang kemudian melepaskan tendangan menggunting dengan atraktif. Bola tidak mengarah langsung ke gawang, namun lebih dahulu memantul ke tanah dan melambung di udara. Peluang terbuang sia-sia.



Tiga menit kemudian, Montolivo melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Bola sempat ditepis Handanovic dan mengarah kepada Bojan. sang striker justru terjatuh saat akan menggiring bola sehingga mampu dikuasai sang kiper.

Inter tampaknya lebih ingin menjaga keunggulan gol dengan pola permainan defensif. Setelah sebelumnya menarik Cassano dan memasukkan Alvaro Pereira, Stramaccioni juga kemudian menarik Milito dan memasukkan Rodrigo Palacio.

AC Milan sendiri juga melakukan sejumlah pergantian pemain untuk menambah daya gedor serangan tim. El Shaarawy ditarik keluar, sementara Giampaolo Pazzini dimasukkan. Sebelumnya Mattia De Sciglio ditarik keluar untuk memberi ruang buat Robinho.

Kemelut terjadi pada menit ke-79. Pazzini berusaha menjangkau bola kiriman Boateng, namun ia harus berduel Ranocchia. Sesaat kemudian, Pazzini juga harus berduel dengan Handanovic dalam perebutan bola di udara. 


Dua menit kemudian, insiden terjadi di kotak penalti. Pazzini melakukan penguasaan bola yang cukup bagus di dalam kotak penalti dan mengirimkan umpan cerdik kepada Robinho, namun pemain asal Brasil itu justru terjatuh saat dikawal pemain lawan. Para pemain AC Milan menganggap terjadi pelanggaran sehingga mereka layak mendapat hadiah penalti. Namun, wasit tetap pada pendiriannya. Pazzini justru mendapat kartu kuning karena dianggap melakukan proses secara keras.

Gawang Inter kembali terancam. Sebuah umpan terukur Emanuelson dari sisi kiri lapangan mengarah ke gawang, namun Handanovic dengan sigap mampu menangkap bola dengan baik. Beberapa saat kemudian, Montolivo melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, namun sempat membentur kaki Walter Samuel dan berbuah sepak pojok untuk Milan.

Saat pertandingan sudah memasuki masa injury time, Robinho berhasil menerima umpan Mario Yepes dan meliuk-liuk untuk melewati Handanovic, namun ia justru terjatuh dan sudah berada dalam posisi off-side.

Selain mengeluarkan kartu merah untuk Nagatomo, wasit juga memberikan empat kartu kuning di babak kedua ini, masing-masing untuk Pazzini, Montolivo, Yepes (AC Milan) dan Ranocchia (Inter).


Hingga pertandingan berakhir, AC Milan tetap tidak bisa mencetak gol penyama kedudukan dan harus puas dengan kekalahan keempat mereka di awal musim ini.



Para pendukung Inter merayakan kemenengan
 Inter atas Milan di Bandung



Neftchi 1-3 Inter (4/10/2012) Liga Europa/Grup H



FC Internazionale meraih kemenangan pertamanya di babak grup Liga Europa. Melawat ke markas Neftchi, pasukan Andrea Stramaccioni tanpa kesulitan berarti menghajar sang tuan rumah 3-1. 

Raihan tiga angka ini membuat Nerazzurri mengoleksi empat poin dari dua pertandingan. Adapun Neftchi tetap menyimpan poin satu dan belum sekalipun mendulang kemenangan. 
Babak Pertama


Inter langsung melakukan gebrakan sesaat setelah pluit paruh pertama dibunyikan. Di menit kesepuluh, Nerazzurri sukses membuat publik tuan rumah terbungkam. Phillippe Coutinho membobol gawang tuan rumah setelah dia memanfaatkan umpan dari Fredy Guarin. 1-0 Inter memegang kendali laga.

Tiga menit berselang, Guarin yang sebelumnya memberikan operan bola matang pada Coutinho, kini dia berusaha untuk menamakan dirinya di papan skor. Sayangnya, sepakan eks Porto ini masih belum tepat sasaran, menabrak tembok pertahanan Neftchi.




Neftchi coba untuk mengejar ketertinggalanya, namun sepakan Rashad Sadygov masih belum cukup untuk mengancam gawang Inter yang dijaga oleh Samir Handanovic.

Mahir Shukurov mencoba melepaskan tendangan spekulatif di menit ke-24. Alih-alih membalas skor, tendangannya malah melayang jauh tak menjumpai target, terlalu kencang.


Inter kembali menebar ancaman pada menit ke-27 melalui aksi Coutinho. Kali ini ia mengancam  lewat  esekusi tendangan bebas. Namun, masih belum dapat menjebol gawang Neftchi.

Akan tetapi, tiga menit kemudian, peluang Inter tidak terbuang sia-sia. Adalah Joel Obi yang menjadi aktor dibalik terjadinya gol kedua. Kembali Guarin menjadi sang penyervis andal dengan melesatkan umpan tarik kepada Obi. Nama terakhir pun tanpa kesulitan menjebol gawang yang dikawal Sasa Stamenkovic. Inter semakin menjauh memimpin.


Tuan rumah mencoba bangkit keluar dari tekanan. Julius Wobay coba menguji Handanovic. namun upaya si striker belum cukup mampu untuk menaklukkan sang kiper yang dengan sigap menggagalkan aksinya.

Petaka kembali harus dihadapi Neftchi setelah Bruno Bertucci melakukan kesalahan yang lantas dimanfaatkan dengan sempurna oleh Marko Livaja tiga menit menuju halftime. Pasukan Andrea Stramaccioni pun makin di atas angin. Sampai rehat, skor 3-0 tak lagi berubah.

Babak Kedua

 

Di awal babak kedua Neftchi langsung tancap gas. Di menit ke-48, aksi Sadygov cukup memberikan ancaman tersendiri bagi pertahanan Inter, untungnya hanya berbuah sepak pojok. Pun dua menit kemudian, tuan rumah tak mampu menuntaskan peluang dengan sempurna, tendangan bebas dari Sadygov masih dapat dimentahkan oleh pertahanan Inter. 

Pada menit ke-52, Handanovic kembali harus bekerja keras menggagalkan tendangan dari Shukurov sebelum akhirnya tuan rumah sanggup memperkecil ketinggalan melalui Nicolas Canales. Gol bermula ketika Canales dengan mantap mengonversi umpan Wobay. Neftchi masih harus "kejar setoran" dua gol lagi.
 

Armada Stramaccioni berusaha untuk kembali menjauh. Sayangnya, upaya Livaja di menit ke-62 masih dapat ditepis oleh Stamenkovic.

Tuan rumah mendapatkan kesempatan dalam situasi serangan balik cepat pada menit 78. Setelah Inter gagal memanfaatkan tendangan penjuru, pasukan Neftchi langsung bergerak cepat ke area pertahanan Nerazzurri, namun pada akhirnya finishing yang kurang sempurna berujung tanpa gol.

Massimo Moratti hadir langsung ke stadion 
untuk memberikan dukungan

Empat menit sebelum bubaran, Handanovic lagi-lagi menunjukkan kelasnya dengan membendung tendangan bebas berbahaya yang dieksekusi Bertucci di pengunjung laga, dan dari posisi yang sama, tendangan Shukurov juga masih bisa dimentahkan oleh mantan koper Udinese tersebut.

Sampai laga berakhir, hanya satu gol yang bisa dilesakkan Neftchi di babak kedua dan mereka pun harus puas dipaksa bertekuk lutut oleh Inter, 3-1, di hadapan pendukungnya sendiri.





Inter 2-1 Fiorentina (1/10/2012) Liga Italia Pekan ke-6


FC Internazionale mengikuti jejak tetangganya, AC Milan, untuk mengakhiri kutukan di kandang usai mengalahkan Fiorentina 2-1 di Stadion Giuseppe Meazza dalam lanjutan Serie A Italia, Senin (1/10) dini hari WIB.

Dari empat laga kandang di seluruh kompetisi, Inter mendapatkan dua imbang dan dua kekalahan. Kemenangan atas Fiorentina merupakan yang pertama bagi Inter saat tampil di hadapan pendukungnya.


Berambisi menghentikan catatan buruk di Meazza, Inter langsung melakukan tekanan ke pertahanan Fiorentina. Peluang diperoleh Nerrazurri melalui Philippe Coutinho, tapi tendangan jarak jauhnya dapat ditepis kiper Emiliano Viviano pada menit ke-13.

Coutinho kembali mengancam pertahanan Fiorentina, dan kali ini turut memberikan kontribusi untuk membawa timnya unggul lebih dulu. Viviano berusaha memotong umpan silang Coutinho, tapi bola selanjutnya disontek Javier Zanetti, dan terkena tangan Gonzalo Rodriguez.



Wasit langsung menunjuk titik putih, sehingga memberikan keuntungan bagi Inter. Peluang emas dari kotak penalti itu tidak disia-siakan Diego Milito untuk membawa tuan rumah unggul lebih dulu.

Milito nyaris menggandakan keunggulan selang satu menit kemudian. Usai menerima umpan Antonio Cassano, El Principe melepaskan tendangan, namun menghajar tiang gawang.


Setelah peluang yang diperoleh Milito terbuang percuma, Inter akhirnya menggandakan keunggulan mereka di menit ke-34. Bola dari Andrea Ranocchia dibiarkan Esteban Cambiasso, sehingga jatuh ke kaki Cassano, yang selanjutnya menaklukkan Viviano.

Fiorentina mampu memperkecil ketertinggalan mereka lima menit sebelum babak pertama berakhir. Sundulan Romulo menyambut umpan lambung David Pizarro menutup paruh pertama dengan skor 2-1.


Permainan Fiorentina mengalami peningkatan di awal babak kedua. Tekanan yang diberikan tim besutan Vicenzo Montella ini memberikan ancaman di pertahanan tuan rumah, namun tidak membuahkan hasil.


Upaya Fiorentina untuk meyamakan kedudukan menjadi bertambah berat, setelah Gonzalo Rodríguez mendapatkan kartu kuning keduanya menyusul pelanggaran terhadap Yuto Nagatomo selepas laga berjalan satu jam.




Kendati unggul jumlah pemain, Inter tidak bisa memaksimalkannya. Justru tim asuhan Andrea Strammacioni ini mendapat ancaman dari Fiorentina. Walau begitu, skor 2-1 tidak mengalami perubahan hingga pertandingan berakhir.